Sebuah pertanyaan menohok yang cukup menjatuhkan semangat, apalagi ketika pertanyaan ini muncul dari orang terdekat. Pertanyaan itu tak jarang meluluhlantakkan harapan, mimpi-mimpi, cita-cita bahkan memunculkan anggapan diri tidak berguna, pengundang masalah, dan segudang pikiran-pikiran keputusasaan berdatangan. Cukup sudah jangan dilanjutkan pikiran-pikiran yang muncul.

Sekejap mari alihkan pada fakta-fakta menarik yang kita temukan :

Dikutip dari detikcom https://inet.detik.com/cyberlife/d-4189673/kegagalan-kegagalan-memilukan-jack-ma-orang-terkaya-china

Cerita Jack Ma dalam meraih keberhasilan bersama Alibaba memang inspiratif. Bisa dibilang ia tak punya modal, keluarganya miskin dan Ma sering mengalami kegagalan memilukan di hidupnya.

“Ada ujian bagi anak muda untuk masuk ke universitas. Aku gagal tiga kali. Aku memang banyak gagal. Aku mendaftar 30 pekerjaan dan ditolak semua. Aku pernah melamar jadi polisi dan dibilang kamu kurang bagus,”

“Aku bahkan melamar ke KFC ketika mereka buka di kotaku. Ada 24 orang yang melamar pekerjaan di sana. 23 orang diterima. Akulah satu-satunya yang gagal,”

“Aku tidak pandai Matematika, aku tidak pernah belajar manajemen dan masih gagap membaca laporan akuntansi,”

“Aku ingat di 2001, kami berusaha mendapatkan USD 5 juta dari pemodal di Amerika Serikat dan ditolak,”

Ma yang bertekad mendirikan bisnis memutuskan membuat perusahaan penerjemahan bahasa, tapi hasilnya kurang memuaskan. Suatu kali, dia sempat diutus sebuah perusahan China untuk menagih pinjaman dari seseorang di Amerika Serikat, tapi gagal dan malah diancam dengan senjata api.

Ma pernah pula mengaku lemah di bidang akademis, khususnya matematika. Soal manajemen pun tidak dikuasainya dengan baik.

Hanya satu contoh saja dari hampir semua sosok yang dikatakan sukses ternyata bisa dipastikan pernah (bahkan banyak) mengalami ketidaksuksesan sebelumnya. Apa yang kebanyakan terlihat saat ini bagai fenomena gunung es, yakni terlihat sedikit di atas air dan banyak hal yang terjadi yang tidak terlihat yang menjadi modal bagi kesuksesan seseorang.

18 tahun lalu, dalam salah satu kesempatan Training Latihan Kepemimpinan Siswa (SMA) masih terngiang teriakan di tengah-tengah kerumunan peserta :

“GAGAL ITU SAAT BERHENTI MENCOBA”

5 tahun lalu, dalam salah satu kesempatan seminar di sebuah hotel ternama masih terdengar kata-kata :

“HABISKAN JATAH GAGALMU, BAHKAN SAMPE BOSEN GAGAL ITU DATANG, MAKA SUKSES AKAN SEGERA DATANG”

 

Jadi syukurilah bila saat ini pernah merasakan ketidaksuksesan dalam melakukan sesuatu, bahkan bukan pernah lagi tapi banyak (hehe) bersyukur karena kita sudah mulai menghabiskan jatah gagalnya dan sebagai pertanda bahwa kesuksesan makin dekat.

Sebagai manusia beragama jangan pernah lupa bahwa kita punya Allah, Tuhan tempat meminta, tempat bergantung segala urusan. Ketidaksuksesan yang dialami menjadi jalan untuk kita lebih banyak berdoa, banyak meminta, dan lebih bersungguh-sungguh lagi dalam mendekatkan diri pada sang pencipta.

Hanya tunggu waktu saja kesuksesan itu datang di tengah-tengah kita semua. Ketika hal itu terjadi pastikan kita menjadi jalan bagi kesuksesan-kesuksesan bagi kita-kita yang lain, yang saat ini sedang mendapatkan pertanyaan dari orang terdekatnya “Mengapa Apa-apa yang Dilakukan Belum Berbuah Sukses Bahkan Tak Jarang Malah Memberikan Tantangan Baru ?”

DISCLAIMER : Tulisan di atas bukanlah merupakan suatu pembenaran atas apa yang pernah dialami penulis atau sebagian pembaca, namun merupakan sebuah pematik api, penyala lilin harapan yang mungkin tengah redup